Insulation Class adalah pembagian kelas untuk ketahanan motor pada temperatur tertentu. Standar NEMA (The National Electrical Manufacture Association ) membagi Insulation Class menjadi 4 yaitu A, B, F dan H.
Sebelum motor dihidupkan maka suhu motor akan setinggi suhu sekitarnya yang biasanya disebut sebagai Suhu Ruangan (Ambient Temperature). NEMA menstandarkan bahwa Suhu Ruangan yang dipakai adalah 40 derajat Celcius.
Setelah motor dijalankan maka suhu dalam lilitan motor akan bertambah yang disebut Peningkatan Suhu (Rise Temperature). Selain itu suatu margin dari titik ditengah lilitan biasanya lebih tinggi yang disebut sebagai Hot Spot.
Peningkatan Suhu (Rise Temperature) ;
Class A = 60 deg C
Class B = 80 deg C
Class F = 105 deg C
Class H = 125 deg C
Margin Hot Spot
Class A = 5 deg C
Class B = 10 deg C
Class F = 10 deg C
Class H = 15 deg C
Maka Max Suhu Operasi dari motor adalah
Class A = 40 + 60 = 100 deg C ; 5 deg C (Hot Spot)
Class B = 40 + 80 = 120 deg C ; 10 deg C (Hot Spot)
Class F = 40 + 105 = 145 deg C ; 10 deg C (Hot Spot)
Class H = 40 + 125 = 165 deg C ; 15 deg C (Hot Spot)
Tabel Insulation Class
Suhu operasi dari motor sangat penting untuk mengefisienkan operasi dan menjadikan tahan lama. Mengoperasikan motor dengan Suhu Operasi diatas Max Suhu Operasi mengakibatkan umur motor pendek.
Leave a comment